Tak Mampu Beli Alat Bantu Dengar, Balita di Simokerto Dapat Bantuan Pemkot Surabaya

Pemkot Beri Bantuan Alat Bantu Dnegar untuk Balita di Simokerto
Pemkot Beri Bantuan Alat Bantu Dnegar untuk Balita di Simokerto

Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Simolawang, Kecamatan Simokerto Kota Surabaya, dr. Dwi Sapta Edy Purnama menjelaskan, bahwa klien atau balita tersebut sebelumnya pernah dilakukan pemeriksaan di puskesmas pada 20 Agustus 2021.

“Jadi tanggal 20 Agustus 2021 periksa ke puskesmas. Setelah diperiksa kok ada keterlambatan bicara dan gangguan pendengaran, lalu kami beri rujukan ke rumah sakit RSUD dr Soewandhie,” kata dr Edy.

Namun begitu, kata dr Edy, sang nenek ingin agar cucunya supaya dirujuk saja ke rumah sakit Al-Irsyad Surabaya agar lebih dekat dari rumah. Seiring berjalannya waktu, sang nenek juga sempat memeriksakan cucunya itu ke rumah sakit swasta dan dokter spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan) di kawasan Bronggalan.

“Jadi saat bulan Agustus itu memang neneknya yang minta agar cucunya dirujuk ke RS Al-Irsyad. Meski bekerjasama dengan BPJS, tapi kan bukan rumah sakit milik pemkot, akhirnya pemkot tidak bisa intervensi lebih lanjut sampai muncul di medsos itu,” terangnya.

Sementara itu, Kader Kesehatan Posyandu RW 5 Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto Surabaya, Linda Jaljaliyuta mengaku turut serta mengantar sang nenek saat melakukan pemeriksaan cucunya ke Puskesmas Simolawang pada bulan Agustus 2021.

Baca Juga: Temui Perwakilan Serikat Pekerja, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Tampung Aspirasi SPSI

“Sekitar bulan Agustus saya ikut mengantar nenek untuk memeriksakan cucunya. Kemudian puskesmas menyarankan dirujuk ke RSUD Soewandhie, tapi neneknya tidak mau karena jauh nanti tidak ada yang antar,” kata Linda.

Meski demikian, Linda mengungkapkan, sejak usia Alfarizi 9 bulan, kader kesehatan telah beberapa kali menyarankan keluarga agar balita itu diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit. Namun hal itu baru terlaksana pada Agustus 2021. “Sudah dari awal kader kesehatan menyarankan, mulai umur balita itu masih 9 bulan sudah menyarankan keluarga ke puskesmas atau RSUD dr Soewandhie,” katanya.

Bahkan, kata Linda, ketika dilakukan pemeriksaan pada Agustus 2021, pihak Puskesmas Simolawang juga menyarankan agar dirujuk ke RSUD dr Soewandi. Tapi, sang nenek justru tidak mau dan ingin ke rumah sakit Al-Irsyad agar lebih dekat dengan rumahnya. “Awal-awal dulu neneknya tidak mau dirujuk, karena alasannya tidak ada yang anterin. Tapi kita dorong terus, dan akhirnya tadi mau untuk dirujuk ke RSUD Soewandhie,” pungkas dia.