Persebaya Dilarang Bermain di GBT, Wali Kota Surabaya Langsung Kontak Kementerian PUPR

suroboyo.id – Pada tanggal 23 September mendatang, Persabaya seharusnya akan menghadapi Arema FC dalam lanjutan pekan ke-13 Liga 1 2023/2024. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, yang menjadi stadion kandang Persebaya.

Namun, pada tanggal 15 September yang lalu, sebuah surat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tiba, yang mengeluarkan larangan penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai markas Persebaya dalam Liga 1.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya baru menerima surat tersebut pada malam Minggu, tanggal 17 September.

“Ini adalah masalah yang berkaitan dengan kepentingan nasional. Ketika masalah ini mencapai tingkat kepentingan nasional, maka menjadi di luar lingkup wewenang Pemerintah Kota Surabaya.

Tindakan telah diambil oleh kementerian terkait, dan kita harus memastikan bahwa tidak ada yang akan mengganggu kenyamanan Piala Dunia yang akan diadakan di Indonesia. Kita tidak boleh mempertaruhkan nama baik bangsa kita,” ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Dia meminta agar bersama-sama menjaga nama bangsa Indonesia. Menurutnya, Surabaya menjadi tempat perjuangan 10 November. Spirit perjuangan menjaga nama baik bangsa harus terepresentasikan dengan benar.

“Sehingga ketika ada pertandingan di Indonesia dan Surabaya merupakan kebanggan, kepercayaan Pak Presiden, Pak Menteri, Pak Ketum PSSI untuk meletakkan di Surabaya. Sehingga kita harus menjaga betul kepercaya beliau untuk menjadi lebih baik lagi,” paparnya.

Lantas, bagaimana dengan pertandingan Persebaya pada 23 September mendatang?

“Insyaallah Persebaya akan koordinasi dengan PSSI dan kepolisian. Karena bagaimana pun keamanan terpenting nomor 1. Kalau terkait kemen-PUPR, kita berdiskusi dengan manajemen Persebaya, ayok kita bicara ke Menteri PUPR Pak Basuki. Tapi kalau terkait perizinan dan lain-lain, di luar kewenangan kita,” beber Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.