Sambut Revolusi Industri 4.0, Presiden Minta BUMN Lakukan Adaptasi Teknologi Secepatnya

Suroboyo.id – Dalam pertemuan yang dihadiri Presiden Joko Widodo bersama Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Manggarai, presiden berpesan untuk segera lakukan adaptasi Teknologi.

Dalam sambutanya, Jokowi meminta pada Dirut BUMN untuk segera melakukan adaptasi guna menyambut revolusi Industri 4.0, disrupsi teknologi, hingga pandemi saat ini.

Lebih lanjut, ia berharap agar BUMN dapat go global sehingga dapat bersaing dengan perusahaan di kancah internasional.

Baca Juga: Inilah Tiga Jurus Ampuh dari Dinas Kesehatan Atasi Masalah Stunting di Kota Surabaya

“Ini mau kita bawa, BUMN ini go global, bersaing di internasional. Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini. Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi,” ucap Presiden.

Presiden juga mengatakan kepada para Dirut agar dapat bekerjasama dengan perusahaan global agar dapat mempercepat tujuan ini.

“Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah ber-partner, perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita,” ucapnya.

Di samping itu, Presiden pun mengingatkan perusahaan BUMN untuk memperhatikan aspek perekonomian dan indikator tingkat efisiensi dari investasinya atau internal rate of return (IRR).

“Tolong dihitung, karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting, review terus keekonomiannya. Berhitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” tutur Kepala Negara.

Baca Juga: Dalam Peringatan Maulid Nabi 1443 Hijriah, Walokota Ajak Jajaran Pegawai Teladani Nabi Muhammad SAW

Presiden menuturkan, untuk dapat bertahan pada era revolusi industri 4.0, suatu perusahaan perlu menyiapkan SDM dan ekosistemnya agar dapat beradaptasi pada perkembangan teknologi tersebut.

“Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita hanya hitungan kita, kita ini balapan,” tandas Presiden.