Berita  

Profil Ayah Pembunuh 4 Anak Terkuak: Pengangguran dan Mengalami Kendala Keuangan

suroboyo.id – Panca Darmasyah, yang juga dikenal sebagai Panca (41), menjadi tersangka dalam pembunuhan empat anaknya di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Saat ini, Panca sedang dirawat di RS Polri untuk mendapatkan perawatan setelah mencoba bunuh diri.

Keempat anak Panca ditemukan tewas di dalam kamar di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12) lalu. Di saat yang sama, Panca ditemukan tergeletak dan terluka di dalam kamar mandi setelah diduga mencoba bunuh diri.

Warga setempat kurang mengetahui banyak tentang sosok Panca karena mereka adalah pendatang baru. Namun, menurut ketua RT, Panca diketahui sebagai seorang pengangguran.

Ketua RT 004 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Yakub, menjelaskan bahwa sebelumnya Panca bekerja sebagai sopir. Akan tetapi, dalam beberapa bulan terakhir, ia harus menghadapi masa pengangguran yang sulit.

“Awalnya sopir, tapi sekarang udah nganggur ya 4-5 bulanlah dia nganggur,” kata Yakub di lokasi, Kamis (8/12).

Dia menduga kondisi tersebut membuat Panca tega membunuh anak dan melakukan KDRT kepada istri.

“Ekonomi iya, cemburu iya. Keterangannya ekonomi kalau menurut saya,” tuturnya.

“Bapaknya nganggur, mungkin nggak punya uang, yang kerja istrinya. Bapaknya nganggur barangkali nggak punya uang, nggak bisa nyari makan sampai anaknya disekap di dalam kamar,” tuturnya.

Panca Hampir Diusir dari Kontrakan

Karena kondisi perekonomian tersebut, Yakub mengatakan, Panca sekeluarga sempat akan diusir pemilik kontrakan karena selalu menunggak.

“Udah mau diusir sebenernya dia ini sama yang punya rumah, nggak bayar-bayar,” kata Yakub.

4 Bulan Tunggak Cicilan

Asmaro Dwi (64) selaku pemilik kontrakan mengatakan awal mula Panca menyewa rumahnya pada April 2022. Asmaro mengaku Panca terakhir kali membayar kontrakan pada Agustus 2023. Adapun harga kontrakan tersebut, kata Asmaro, senilai Rp 2,5 juta.

Baca Juga :   Aksi Demo Apdesi di Depan DPR: Desakan Revisi UU Desa Berujung Kericuhan

“Kalo menunggak iya. Udah 4 bulan ini dia tidak bayar. Jadi udah 4 bulan ini, terakhir bayar 4 Agustus,” kata Asmaro.

Sejak saat itu, Asmaro mulai bertanya kepada Panca melalui aplikasi WhatsApp perihal kapan akan membayar kontrakannya tersebut. Panca menjawab akan membayarnya.

“Cuma bilang, ‘saya akan bayar’,” kata Panca kepada Asmaro saat itu.

Hingga akhirnya, Asmaro pun memberi batas waktu pembayaran kontrakan. Hal itu disampaikan Asmaro kepada Panca melalui pesan WhatsApp.

“Terus saya japri ‘Pak sepertinya kesabaran saya mulai habis, saya kasih batas toleransi sampe tanggal 15 bulan ini, untuk selanjutnya silakan cari kontrakan baru’,” kata Asmaro.

Asmaro melanjutkan batas waktu tersebut ia berikan dengan pertimbangan Panca yang memiliki 4 anak kecil. Selain itu, dalam keluarga itu, hanya istri Panca yang bekerja.

“Tapi dengan pertimbangan saya, kasihan dia punya anak kecil. Kebetulan lagi nggak kerja. Istrinya aja yang kerja,” pungkasnya.

Kejiwaan Panca Akan Dicek

Empat anak ditemukan tewas di kamar rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ayah dari 4 anak itu, Panca Darmasyah alias Panca (41), mengalami luka di tangan sehingga dirawat di RS Kramat Jati.

“Ya di rumah sakit itu rumah sakit ya kondisinya kan luka-luka di tangannya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).

Dia mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab luka di tangan Panca. Dia mengatakan polisi juga akan melakukan tes kejiwaan untuk Panca.

“Nanti akan kami dalami (kondisi kejiwaan P),” ujarnya.

Dia mengatakan laporan KDRT yang dilayangkan istri Panca, D, melalui kakaknya ke Polsek Jagakarsa dilakukan pada Sabtu (2/12) lalu. Namun, Panca belum diperiksa dalam laporan KDRT tersebut.

Baca Juga :   Pandangan Hakim Saldi Isra Mengenai Keputusan Usia Capres-Cawapres: Apa yang Menanti Mahkamah Konstitusi?

“Ya kemudian saat mau melakukan interogasi terhadap saudara P, selaku terlapor, berhalangan waktu itu karena saudari D masuk RS sehingga tidak ada yang jaga anaknya, saudara P minta diundur waktunya,” ujarnya.