5 Penyebab Gangguan Tantrum pada Anak Usia Balita: Belum Bisa Merasakan Emosi yang Dirasakannya

Penyebab Gangguan Tantrum pada Anak Usia Balita
Penyebab Gangguan Tantrum pada Anak Usia Balita

Suroboyo.id – 5 penyebab gangguan emosional pada anak-anak salah satunya  adalah Tantrum.

Tantrum adalah sebuah gangguan emosional yang sering muncul pada anak Balita. Gangguan yang biasanya dialami adalah luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol.

Meskipun begitu Tantrum ini normal dialami oleh anak usia Balita dan kerap kali dikeluhkan oleh para orang tua.

Baca juga: Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Mental Anak Menjadi Strawberry Generation, Orang Tua Wajib tahu!

dalam kondisi Tantrum tersebut, anak-anak akan cenderung mudah marah, emosi, sulit makan, tidur dan BAB tidak teratur.

Dia juga akan takut untuk bertemu dengan orang-orang baru, tidak dapat beradaptasi dengan perubahan, hingga sulit dialihkan perhatiannya.

Lantas apakah yang dirasakan anak? Dan mengapa anak bisa mengalami Tantrum. Berikut penyebab anak pada usia Balita bisa mengalami gangguan Tantrum?

1. Ingin Mendapatkan Kepercayaan pada Saat Melakukan Sesuatu

Seorang anak mungkin saja ingin menunjukkan kepada orang tuanya jika ia dapat melakukan sesuatu sendiri.

Seperti mandi sendiri, mengambil makanan sendiri dan makan sendiri. Namun pada saat orang tua tidak yakin jika dirinya mampu. Maka anak akan menjadi kesal dan akan melampiaskan emosinya dengan Tantrum.

Baca juga: Inilah 7 Tanda Tubuh yang Kekurangan Vitamin

2. Merasakan Sesuatu yang Bersifat Fisiologis

Faktor yang bersifat fisiologis yaitu seperti mengantuk, lelah, lapar, bosan dan terlalu banyak stimulasi juga dapat menyebabkan Tantrum pada anak.

3. Saat Anak Sedang Kesal Terhadap Sesuatu

Ada beberapa sebab anak merasa kesal.

Misalkan ketika dia sedang mengenakan baju dan tidak dapat mengancingkan pakaiannya, bingung cara mengayuh sepeda dan lain-lain.

Anak juga akan kesal ketika sedang merasa kuwalahan akan sesuatu. Mungkin tempatnya terlalu banyak orang, terlalu berisik, terlalu sempit, merasa risih karena terlalu sering disentuh oleh orang lain.

4. Belum Bisa Merasakan Emosi yang Sedang Dirasakannya

Jangankan anak-anak, orang dewasa juga pasti memiliki emosi.

Namun mengapa anak-anak lebih mudah merasa Tantrus atau emosional dibandingkan orang deawas?

Hal itu diakibatkan karena anak-anak belum dapat merasakan emosinya dan belum mampu mengendalikan emosinya sendiri.

Baca juga: Ingin Turunkan Kolesterol, Simak 5 Tips Berikut Serta Hindari Konsumsi Makanan Ini

5. Pola Berulang yang Dipelajari Anak

Pernah nggak Bunda ketika anak menginginkan sesuatu, misal seperti mainan. Namun orang tua menolak untuk membelikannya?

Hal tersebut juga akan membuat anak menjadi Tantrum yaitu kesal, berteriak, marah hingga menangis. Dan akhirnya mengatasi Tantrum tersebut dengan langsung membelikannya dan menuruti keinginannya.

Jadi, karena pola tersebut anak akan memahami jika keinginannya dia harus melakukan perilaku yang sama tersebut agar keinginannya dapat terpenuhi.

Sekian penjelasan tentang beberapa hal yang bisa menyebabkan anak mengalami Tantrum. Kunci utama menghadapi anak Tantrum yaitu dengan ketenangan dan kesabaran.