Wabup Sumrambah Pimpin Apel “Pamor Keris” di Polres Jombang

pamor keris
Wakil Bupati Jombang Sumrambah didampingi Kapolres Jombang dan Dandim saat memimpin Apel.

JOMBANG, Suroboyo.id — Wakil Bupati Jombang Sumrambah yang didampingi Kapolres Jombang AKBP Muhammad Nurhidayat, Dandim 0814 Letkol Inf Muhammad Hanafi, Dansat Radar 222  Letkol Lek Yudi Amrizal memimpin Apel Gelar Pasukan ‘‘Pamor Keris” yakni Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan Di Masyarakat Wilayah Jawa Timur, di Lapangan Mapolres Jombang, Senin (24/1/2022) pagi.

Apel kesiapan ini dilaksanakan secara serentak baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Timur. Di Kabupaten Jombang Apel Gelar Pasukan ‘‘Pamor Keris” yang diikuti oleh peserta gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Satpol PP  tersebut juga dihadiri Kepala OPD terkait, dan 3 pilar Kecamatan juga Desa.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jombang Sumrambah  membacakan Sambutan Gubernur Jawa Timur , Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa. Antara lain dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi badai penyebaran covid-19 varian omicron, bahkan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa tercatat mengalami lonjakan yang cukup signifikan yaitu sekitar 175.000 penambahan kasus per hari sehingga membuat kewalahan dunia medis di negara-negara tersebut.

Di Indonesia sendiri meskipun penyebaran covid-19 saat ini masih relatif bisa dikendalikan, namun tanda-tanda kenaikan angka covid-19 sudah mulai nampak. Untuk kasus harian varian omicron saat ini sudah naik berkisar 800 orang per hari sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada tanggal 27 November 2021. Bahkan menurut epidemiologi, diprediksi pada bulan Februari sampai dengan Maret akan mengalami gelombang ketiga pandemi covid-19.

Di Jawa Timur, penambahan kasus varian omicron perlu diwaspadai karena daya penularannya lima kali lebih cepat dibandingkan dengan varian delta. Menurut Kemenkes, cepatnya penyebaran Covid-19 khususnya varian omicron tersebut setidaknya disebabkan oleh 3 faktor variabel. Pertama adalah rendahnya penerapan protokol kesehatan, (berdasarkan data Kemenkes RI, pada tanggal 26 Desember 2021 kepatuhan memakai masker mencapai 92,15 persen, sementara pada 2 Januari 2022 turun menjadi 92,14 persen):  Kedua, turunnya kegiatan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran) kontak erat Covid-19; Ketiga, adanya peningkatan mobilitas penduduk khususnya pada saat libur nataru 2021. Selain itu adanya pembukaan beberapa pintu kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di beberapa bandara termasuk bandara Internasional Juanda pada 22 Januari 2022 juga menjadi penyebab cepatnya penyebaran covid-19.

Untuk menekan angka penyebaran covid-19 tesebut, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti memberlakukan assesmen PPKM yang semula dua minggu sekali menjadi seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan pengendalian covid-19 di beberapa daerah sesuai dengan indikator yang telah ditentukan, kebijakan lain pemerintah adalah dengan memperketat pintu masuk dari luar negeri dengan melakukan screening yang ketat terhadap pelaku perjalanan luar negeri serta menambah waktu pelaksanaan karantina bagi PPLN yang semula 5 hari menjadi 7 hari.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Jawa Timur sudah dilakukan beberapa inovasi-inovasi seperti monitoring karantina presisi yang diprakarsai oleh Polri dan telah dilaunching beberapa waktu lalu. Hal tersebut sangat positif terutama untuk memantau pergerakan para PPLN yang sedang melakukan karantina di beberapa lokasi yang telah ditetapkan. Selain itu, saat ini Polda Jatim bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya membentuk tim patroli bermotor yang diberi nama ”Pamor Keris” yang akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran TNI Polri di wilayah Jawa Timur. Tugas dari tim tersebut adalah melaksanakan patroli secara rutin dengan sasaran penegakan protokol kesehatan sekaligus juga melaksanakan kegiatan dalam rangka cipta kondisi Harkamtibmas di wilayah Jawa Timur.

Diharapkan para Kepala Daerah dapat mendukung kegiatan tersebut dengan mengerahkan personelnya untuk membantu pihak TNI Polri dalam rangka upaya pre-emptif dan preventif penegakan protokol kesehatan masyarakat di wilayah Jawa Timur. Dengan adanya kegiatan tersebut penyebaran virus covid-19 dapat dikendalikan sehingga masyarakat dapat menjalankan aktifitasnya dengan aman dan lancar sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan pembangunan nasional.

Tim Pamor Keris tidak hanya dibentuk ditingkat provinsi, namun seluruh kabupaten / kota juga akan melaksanakan kegiatan patroli bersama dalam rangka penegakan protokol kesehatan dan cipta kondisi kamtibmas di seluruh wilayah Jawa Timur.

”Tujuan pelaksanaan apel ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sumber daya pendukung lainnya yang terlibat dalam tim Pamor Keris ini sehingga diharapkan pelaksanaannya dapat berjalan dengan optimal dan berhasil sesuai dengan tujuan sasaran yang telah ditetapkan khususnya dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait pencegahan penyebaran covid-19”, tutur Wabup Sumrambah.

Beberapa penekanan yang disampaikan diakhir sambutannya kepada seluruh peserta apel antara lain untuk segera melaksanakan deteksi dini dan intervensi dini serta pemetaan kerawanan di masing-masing lokasi sehingga pelaksanaan patroli dapat tepat sasaran. Melakukan kegiatan preventif dan preemtif berupa giat edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Melaksanakan tugas secara humanis dan profesional serta hindari tindakan arogan selama pelaksanaan tugas. Dan membantu masyarakat dengan melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di lokasi yang rawan terjadinya penyebaran covid-19.(*)