Berita  

Perbatasan Rafah Ditutup, Evakuasi Korban Gaza Terhambat oleh Israel

suroboyo.id – Seorang pejabat Hamas menyatakan bahwa perbatasan Rafah telah ditutup karena Israel menghalangi evakuasi korban luka dari Gaza.

Rafah merupakan jalur keluar bagi warga yang perlu dievakuasi dari Gaza akibat agresi Israel, serta merupakan akses untuk pengiriman bantuan internasional.

Pihak berwenang Palestina, sebaliknya, menyatakan bahwa tidak ada evakuasi warga Palestina atau individu berkewarganegaraan ganda dari Gaza ke Mesir melalui Rafah, seperti yang dilansir oleh Middle East Eye.

Proses evakuasi ke Perbatasan Rafah memerlukan persetujuan dari berbagai pihak, termasuk Hamas dan Israel. Izin ini dianggap sebagai salah satu kendala utama dalam proses evakuasi tersebut.

Salah satu jurnalis AFP yang berada di perbatasan Rafah menjadi saksi orang-orang berdesakan dan berharap bisa menyeberang ke tempat itu pada Rabu.

Warga yang memegang paspor Jerman Mazen Danaf mengatakan situasi di Gaza “mengerikan.”

“Tidak ada listrik, tidak ada air, tidak ada bahan bakar, rumah sakit penuh sesak,” kata Danaf, dikutip AFP.

Menanggapi penutupan perbatasan Rafah, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Vedant Patel mengatakan pejabat AS sedang bekerja sama dengan Mesir dan Israel untuk membuka kembali perbatasan.

Patel menyebut penutupan itu karena alasan keamanan.

“Pemahaman kami adalah karena alasan keamanan, penyeberangan perbatasan Rafah telah ditutup hingga hari ini,” kata dia, dikutip Reuters.

Sejauh ini ratusan warga negara asing dan warga Palestina dengan dua kewarganegaraan telah dievakuasi dari Gaza melalui perbatasan itu.

Pasukan Israel melancarkan agresi di Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga berperang dengan Hamas.

Sejak perang, Israel menggempur sekolah, tempat ibadah, kamp pengungsian hingga rumah sakit.

Mereka juga memblokade total Jalur Gaza sehingga menyulitkan bantuan kemanusiaan masuk. Israel hingga kini melarang bahan bakar minyak masuk wilayah itu lantaran takut digunakan Hamas.

Rumah sakit di Gaza padahal sangat membutuhkan BBM untuk menghidupkan generator mereka dan membuat RS tetap beroperasi.