suroboyo.id – Pada Senin malam, tepatnya tanggal 4 September 2023, tiga bangunan di Jalan Kapasari 63 A, B, dan C di Surabaya mengalami ambruk saat sedang berlangsung pengerjaan proyek box culvert.
Pukul 13.00 WIB pada hari Selasa, 5 September 2023, keluarga pemilik tiga toko yang ambruk masih terlihat berusaha menyelamatkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman. Mayoritas barang yang mereka selamatkan adalah onderdil sepeda motor bekas dan baru yang masih dalam kondisi baik. Namun, sebagian lainnya tak beruntung karena rusak akibat tertimbun reruntuhan atap dan struktur bangunan yang roboh.
Naimah, yang berusia 38 tahun dan merupakan salah satu dari delapan pemilik bangunan yang terdampak, menceritakan bahwa kejadian ambruk terjadi sekitar pukul 00.00 WIB. Ia berada di dalam toko bersama suami dan anaknya saat kejadian tragis itu terjadi.
Semula dia dan keluarga merasakan getaran sekitar pukul 22.00 WIB. Saat mengintip ke luar rumah, ia melihat alat berat tepat berada di depan pintunya.
“Lumayan lama. Moro-moro (tiba-tiba) langsung ambruk. Kepala saya ketindihan salon (sound). Posisi kamar saya ada seng, jadi kayu besar masuk, patah,” beber Naimah ditemui suarasurabaya.net pada Selasa (5/9/2023) di sela-sela mengangkuti barang-barangnya.
Beruntung ia dan suaminya yang ada di dalam bangunan tadi malam belum tidur. Saat kejadian, mereka langsung menyelamatkan diri dengan merangkak keluar.
“Toko sebelah kosong. Saya tidak apa-apa (tidak luka) cuma benjol di kepala. Suami (Solikin) juga tidak apa-apa,” imbuhnya.
Kini yang bisa dilakukannya bersama tujuh anggota keluarga lain, mengungsi sementara di rumah saudara terdekat. Termasuk membawa barang-barang jualan sampai ketiga tokonya bisa ditempati lagi.
“Sudah 15-16 tahun tinggal di sini. Cuma saya, suami, sama anak. Kalau yang lain punya rumah, jadi mereka pulang,” tambahnya.
Dari pihak kontraktor pengerjaan box culvert, Febri selaku pengawas membantah ada alat berat yang menyentuh atap atau bagian bangunan Naimah.
“Mungkin (ambruk) karena getarannya. Karena bawah bangunan tidak ada pondasi, cuma bata langsung. Pengerjaan mulai depan rumah yang belum ditutup (box culvert),” jelasnya.
Terpisah, Laksita Rini Sevriani Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mengaku baru menerima laporan pagi tadi.
“Tadi terima laporan jam tujuh pagi. Itu kejadian tadi malam. Kurang lebih pukul 00.00 WIB. Kita tindaklanjuti koordinasi dengan lurah, camat, dan DSDABM,” jelas Rini.
Langkah selanjutnya, akan digelar mediasi antara Pemerintah Kota Surabaya, pihak kontraktor, dengan pra pemilik bangunan yang masih satu keluarga itu di Kantor Kelurahan Kapasari pukul 13.00 WIB.
“Kalau teman-teman BPBD membantu pembersihan nanti. Sementara kita tutup dulu lokasinya takutnya masyarakat nanti banyak yang masuk jadi ditutup pakai terpal. Nanti setelah listrik padam, kemudian dari DSDABM mediasinya seperti apa, kita akan pembersihan. Baru pemilik toko bisa ambil barang-barang, kita bantu,” tandasnya.