Berita  

Mer-C Minta Jokowi Sampaikan Pesan Gencatan Senjata di Gaza kepada Biden

suroboyo.id – Organisasi relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) Indonesia telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, meminta agar beliau menyuarakan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, ketika bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Dalam surat terbuka tersebut, yang diterbitkan pada tanggal 11 November, Mer-C mengekspresikan harapannya agar Presiden Jokowi dapat menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden Joe Biden.

Surat tersebut menyatakan, “Kami berharap, pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Bapak dapat menyampaikan hal ini, memberikan tekanan kepada dunia, khususnya kepada Amerika Serikat agar segera mengadakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia dari serangan Israel.”

Dalam surat tersebut, Mer-C juga meminta Jokowi melakukan perubahan melalui kapabilitas dan kemampuan yang dimiliki demi menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Area sekitar Rumah Sakit Indonesia sempat menjadi target sasaran pasukan Israel. Pekan lalu, sebelas rudal menghantam lingkungan sekitar RS Indonesia di Gaza.

Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef Kahlout, mengatakan rumah sakit itu hancur imbas pemboman Israel. “Pecahan besar peluru terbang ke rumah sakit,” ungkap Kahlout, dikutip Al Jazeera.

Serangan itu terekam dalam sebuah video. Di video tampak cahaya terang muncul di langit dekat gedung rumah sakit.

Dalam rekaman tersebut juga terdengar ledakan berkali-kali. Orang-orang di sekitar RS dan mereka yang ada di dalam tenda lalu berlarian mencari tempat berlindung.

RS Indonesia juga dalam kondisi kritis karena pasokan bahan bakar minyak (BBM) sudah habis. Dalam video yang dikirim Mer C, rumah sakit tampak gelap.

Israel melancarkan agresi militer ke Gaza pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang dengan Hamas. Selama agresi, pasukan Israel menyerang rumah sakit, masjid, gereja, sekolah, hingga tempat pengungsian.

Imbas serangan itu, 11.078 warga Palestina meninggal, 4.506 di antaranya anak-anak.