Berita  

Insiden Mengejutkan: Tulang Belikat Petugas Satpol PP Surabaya Patah Akibat Aksi Kekerasan Buruh

suroboyo.id – Dua petugas Satpol PP Kota Surabaya, AM dan TA, mengalami insiden tragis ketika mereka ditendang dan diinjak-injak oleh oknum buruh pendemo UMK Jatim 2024 di Surabaya. Kedua petugas yang mengalami cedera tersebut saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

Kepala Satpol PP Surabaya, M Fikser, menjelaskan bahwa salah satu anggotanya mengalami patah tulang, tepatnya pada tulang belikat yang terletak di bagian tulang rusuk atas pada bagian bahu.

“Setelah dilakukan rontgen difoto terlihat ada TA mengalami patah tulang belikat sebelah kanan. Satunya ada retak di dada kanan,” ungkap Fikser pada Jumat (1/12/2203).

Fikser menambahkan bahwa petugas Satpol PP berinisial TA dan AM saat ini sedang menjalani perawatan intensif dan observasi untuk memantau kondisi kesehatan mereka setelah insiden tersebut.

“Dari kemarin (Kamis) mereka dirawat inap di RSUD dr Soewandhie dan kondisinya sudah stabil, alhamdulillah,” ujarnya.

Satpol PP juga telah mengajukan laporan ke Polrestabes Surabaya. Sedangkan bukti visum juga sudah dikantongi.

“Kami juga lewat tim operasional sudah buat laporan ke Polrestabes (Surabaya) terkait kejadian ini,” katanya.

Selaku komandan Satpol PP Surabaya, Fikser menyayangkan insiden Kamis (30/11). Sebab, tujuan dua petugasnya itu menolong warga yang hendak lewat dan izin kepada buruh, tetapi bukannya diizinkan, keduanya malah dianiaya dengan sadis.

“Artinya ini sangat menyayangkan kejadian ini. Dia hanya menolong warga yang punya hak bekerja dan menggunakan jalan, cuma satu lewatan motor terus dapat perlakuan seperti itu,” sesalnya.

Meski begitu, Fikser mengapresiasi kedua petugas Satpol PP itu. Karena, telah menolong dan menanggung risiko yang didapat sampai mengalami cedera.

“Saya apresiasi anggota saya yang menolong, tapi kemudian dapat risiko,” pungkasnya.

Sebelumnya, Fikser menjelaskan insiden itu bermula saat petugas Satpol PP berinisial AM dan TA sedang bertugas menjaga pedestrian sebelum Bundaran Dolog hingga Royal Plaza naik sepeda angin.

Saat itu, Jalan Ahmad Yani arah ke tengah Kota Surabaya ditutup massa buruh yang hendak berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya. Akibatnya, sejumlah warga pengendara tidak bisa melintas.

Ada beberapa orang warga yang meminta tolong Satpol PP membukakan akses jalan agar bisa segera berangkat ke kantor. Kedua petugas Satpol PP itu pun berinisiatif berbicara kepada salah satu pendemo meminta izin agar membuka sedikit akses jalan.

Namun, petugas Satpol PP itu justru diserang oleh pendemo. Salah satu petugas itu ditendang hingga terjungkal di kawasan pedestrian. Petugas lain yang hendak menolong rekannya dikeroyok dan diinjak-injak.

“Dia (petugas) mau membantu warga memberikan jalan. Pada saat itu terjadi perdebatan, oknum buruh itu tidak terima terus melakukan kekerasan. Ada dua anggota saya yang satu yang ditendang, yang viral itu, dan satunya diinjak-injak. Diambil terus diinjak-injak,” ujar Fikser.

Fikser mengatakan, petugas Satpol PP AM sampai terjungkal usai ditendang oleh pendemo. Sedangkan satu petugas lainnya, TA diinjak-injak oleh para pendemo hingga keduanya mengalami cedera. Beruntung ada sebagian massa pendemo yang melerai rekannya yang sedang emosi.