suroboyo.id – Apple mempercepat produksi kaca mata virtual Vision Pro, perangkat berteknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), dengan rencana peluncuran pada bulan Februari 2024. Kabar ini disampaikan oleh Bloomberg dan dikutip oleh Reuters pada Kamis (21/12/2023).
Pabrik Apple di China dilaporkan telah memproduksi Vision Pro dalam kapasitas penuh dalam beberapa pekan terakhir. Tujuannya adalah memastikan bahwa produk Vision Pro siap untuk dikirim kepada pelanggan pada akhir Januari, disusul oleh penjualan ritel yang dimulai pada bulan Februari.
Apple telah menetapkan harga Vision Pro sebesar US$ 3.499 (sekitar Rp 54 juta) ketika pertama kali diumumkan pada bulan Juni. Pada saat itu, Apple menyatakan bahwa Vision Pro akan tersedia di pasar Amerika Serikat pada awal tahun 2024.
Perusahaan produsen iPhone dan MacBook tersebut diketahui mengirim email ke pengembang software pada Rabu (20/12/2023) untuk mengingatkan mereka agar bersiap menguji Vision Pro.
Para developer diminta untuk menguji coba aplikasi buatan mereka dengan perangkat versi terakhir kemudian mengirim data ke Apple.
Pada Juli, Apple dikabarkan terpaksa memangkas target volume produksi Vision Pro karena desain yang terlalu kompleks.
Kaca mata Rp 54 juta
Apple memperkenalkan Vision Pro pada ajang WWDC pada pertengahan 2023. Berikut adalah beberapa fakta soal Vision Pro yang harganya melebihi Rp 54 juta:
1. Sistem Operasi & Interface
Apple menghadirkan sistem operasi baru untuk Vision Pro. Bernama visionOS, sistem ini disebut akan mendukung latensi rendah pada komputasi spasial.
visionOS membawa antarmuka (interface) tiga dimensi. Pengguna bisa mengontrol perangkat dengan gerakan mata, tangan, dan suara penggunanya.
Misalnya saja, penelusuran aplikasi bisa dilakukan dengan melihat dan mengedip. Pengguna juga bisa mengklik sesuatu dengan gestur jari. Jika ingin memerintahkan sesuatu, cukup pakai suara. Sementara itu, mengibaskan pergelangan tangan bisa untuk menggulir sesuatu.
2. Eyesight
Apple memastikan pengguna Vision Pro tidak terpisah sepenuhnya dengan dunia nyata. Visualisasi perangkat dibuat transparan dengan Eyesight. Jadi, ketika menjajal perangkat dan ada orang di dunia nyata yang mendekat, pengguna bisa mendeteksinya.
Eyesight juga akan memberitahu orang lain soal apa yang sedang jadi fokus pengguna melalui isyarat visual.
3. Desain
Vision Pro menggunakan sejumlah teknologi dalam desainnya. Misalnya, sepotong kaca yang dibentuk dan dilaminasi tiga dimensi.
Inovasi tersebut akan membuat permukaan optik menjadi lensa untuk sejumlah kamera dan sensor. Alhasil, pengguna bisa memadukan dunia fisik dengan konten digital.
Sementara itu, segelnya terbuat dari tekstil yang lembut dan hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, serta tekstur. Jadi, bisa menyesuaikan dengan wajah pengguna.
Tali pengikat juga dibuat fleksibel agar audio tetap dekat dengan telinga pengguna. Head Band hadir dalam beragam ukuran dan dirajut tiga dimensi sebagai satu bagian. Ada juga bantalan yang memudahkan pengguna untuk bernapas.
4. Hardware
Apple menggunakan teknologi micro-OLED dengan 23 juta piksel menjadi dua layar pada perangkat barunya ini. Selain itu, ada juga lensa katadioptrik khusus yang membuat warna lebih tajam dan jernih. Vision Pro juga memiliki sisipan optik khusus dari Zeiss.
Dari segi audio, Vision Pro dibekali dua driver yang diperkuat secara individual pada tiap pod audio. Dengan memanfaatkan geometeri kepala dan telinga pengguna, perangkat akan menghadirkan audio spasial yang dipersonalisasi (Personalized Spatial Audio).
Sementara itu, Apple juga membenamkan kamera berkecepatan tinggi dan serangkaian LED. Jadi Vision Pro akan memproyeksikan pola cahaya kasat mata agar dapat input responsif dan intuitif.
Kinerja Vision Pro menggunakan chip ganda yakni M2 dan R1. Chip terakhir akan memproses input 12 kamera, 5 sensor, dan enam mikrofon sekaligus, agar konten bisa terasa langsung di depan mata pengguna. R1 menghadirkan gambar dalam waktu 12 milidetik atau 8 kali lebih cepat.
Dari sisi baterai, Vision Pro bisa digunakan sepanjang hari saat dicolokkan. Sedangkan dengan baterai eksternal bisa dipakai selama dua jam.
5. Keamanan
Apple menghadirkan sistem autentikasi ID Optik untuk membuka kunci Vision pro. Sistem ini akan menganalisa iris mata pengguna dalam paparan lampu LED dan dibandingkan dengan ID Optik yang terdaftar dan dilindungi Secure Enclave.
Apple juga memastikan data ID Optik dienkripsi sepenuhnya dan tidak bisa diakses aplikasi. Termasuk juga tidak akan pernah meninggalkan perangkat atau tidak disimpan dalam server Apple.
6. Harga
Apple menjual kaca matanya dengan harga fantastis yang dimulai dari harga US$3.499 (Rp 52 juta).