5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia vs Turkmenistan: Bukti Kehebatan Mereka yang Terpinggirkan

suroboyo.id – Timnas Indonesia telah sukses meraih kemenangan penuh dalam FIFA Matchday bulan September 2023. Bertemu dengan Timnas Turkmenistan, pasukan Garuda berhasil mengalahkan lawan mereka dengan skor 2-0.

Pada FIFA Matchday kali ini, PSSI hanya menjadwalkan satu pertandingan uji coba untuk timnas senior. Keputusan ini diambil karena Timnas Indonesia U-23 harus bersiap mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.

Turkmenistan sendiri merupakan lawan yang dianggap cukup tangguh bagi Indonesia. Tidaklah mengherankan, mengingat bahwa saat ini Turkmenistan berada 12 peringkat di atas Indonesia dalam peringkat FIFA.

Namun, Indonesia berhasil membuktikan diri dengan meraih kemenangan gemilang. Mereka berhasil mengalahkan Turkmenistan dengan skor 2-0 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Pertahanan Rapat Garuda

Satu hal yang menonjol dari pertandingan ini adalah begitu rapat pertahanan Timnas Indonesia.

Secara statistik, Turkmenistan tampil dominan di laga ini. Sebanyak 18 tembakan dilepaskan Turkmenistan namun tidak ada yang jadi gol.

Ini disebabkan pertahanan Indonesia cukup rapat di laga ini. Dipimpin oleh Jordi Amat, pertahanan Indonesia sulit ditembus, meski harus diakui di babak kedua performa mereka agak kendor.

Namun secara garis besar, lini pertahanan Indonesia layak mendapatkan apresiasi di laga ini.

Minim Kreativitas, Permainan Sulit Berkembang

Catatan negatif pertama Indonesia di laga ini adalah minimnya kreativitas di lini tengah Indonesia.

Ini terlihat terutama di babak kedua. Indonesia sulit mengembangkan permainan ketika ditekan oleh Turkmenistan.

Dalam beberapa kesempatan serangan balik, lini tengah dan lini serang Indonesia tidak terkoneksi dengan baik sehingga peluang yang diciptakan tidak bisa memberikan dampak yang maksimal.

Nadeo, Penyelamat Indonesia

Laga Timnas Indonesia vs Turkmenistan ini menjadi laga yang penting bagi Nadeo Argawinata. Sang kiper membuktikan bahwa ia masih jauh dari kata habis.

Sang kiper sekitar satu tahun terakhir mulai tersisih dari skuat Garuda. Ini disebabkan sang junior, Ernando Ari Sutaryadi menunjukkan performa yang ciamik di level klub maupun Timnas.

Namun Nadeo kembali membuktikan bahwa ia masih layak mengawal gawang Indonesia. Empat penyelamatan krusial ia lakukan di laga ini, dan tanpa dirinya Indonesia mungkin gagal memetik kemenangan atas Turkmenistan.

Panggung Mereka yang Tersisih

Di laga ini, Nadeo bukan satu-satunya pemain ‘lama’ Timnas Indonesia yang dipanggil Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu harus memanggil beberapa pemain ‘lama’ karena sebagian besar skuat langganannya harus bermain di Kualifikasi Piala Asia U-23.

Beberapa pemain di laga ini membuktikan bahwa mereka masih layak membela Timnas Indonesia. Selain Nadeo, ada kombinasi Stefano Lilipaly dan Egy Maulana Vikri.

Kedua pemain ini masuk di babak kedua, namun mereka mampu menciptakan gol kedua Indonesia di laga ini. Selain Lilipaly dan Egy, Andy Setyo juga menunjukkan performa yang cukup baik meski ia bermain tidak terlalu lama.

Jadi pemain-pemain ini bisa dipertimbangkan Shin Tae-yong untuk jeda internasional berikutnya.

Mungkin Tidak Naik Peringkat

Meski menang atas Timnas Turkmenistan, posisi Timnas Indonesia di rangking FIFA berikutnya berpotensi tidak naik. Mengapa demikian?

Ini disebabkan timnas Indonesia hanya memainkan satu laga uji coba di jeda internasional kali ini. Sementara pesaing terdekat Hongkong menggelar dua laga uji coba melawan Kamboja dan Brunei Darussalam, di mana mereka imbang 1-1 melawan Kamboja.

Sementara Liberia akan menggelar dua laga, yaitu menghadapi Maroko dan Ghana. Jika timnas Indonesia ingin naik peringkat, maka Hongkong perlu kalah dari Brunei sementara Liberia juga kalah dari Maroko dan Ghana.