suroboyo.id – Israel merasa tidak puas setelah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengeluarkan pernyataan mengenai serangan Hamas terhadap Israel dalam rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Guterres menyatakan bahwa serangan tersebut tidak terjadi begitu saja. Akibat pernyataan tersebut, Israel meminta agar Guterres mengundurkan diri dari jabatannya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, mendesak agar dewan tersebut segera mengambil langkah untuk menghentikan konflik di Gaza.
Pernyataan Sekjen PBB soal Hamas yang Bikin Israel Jengkel
Pernyataan Guterres mengenai Hamas di Gaza adalah sebagai berikut: “Saya sangat prihatin dengan pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional yang kita saksikan di Gaza. Biar saya perjelas: tidak ada pihak dalam konflik bersenjata yang dikecualikan dari kewajiban mengikuti hukum humaniter internasional,” seperti yang dikutip dari AFP.
Guterres lalu melanjutkan bahwa serangan Hamas di Israel “tidak terjadi begitu saja”. Sebab Palestina, menurutnya, telah “mengalami 56 tahun pendudukan yang mencekik” oleh Israel.
Rumah Sakit di Gaza Kolaps Total Imbas Blokade Israel
Blokade total Israel terhadap penyaluran bahan bakar ke Gaza membuat sistem perawatan kesehatan di beberapa rumah sakit Gaza kolaps total.
“Rumah sakit di Gaza telah benar-benar kolaps karena perang Israel,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, seperti dikutip Anadolu Ajansi, Selasa (24/10).
Dampak dari krisis bahan bakar ini juga dialami rumah sakit Indonesia di Gaza, yang mengalami pemadaman listrik hingga membuat tenaga medisnya harus bekerja memanfaatkan senter sebagai sumber cahaya.
RI Desak DK PBB Setop Perang di Gaza: Berapa Nyawa Harus Dikorbankan?
Pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk segera bertindak menghentikan konflik di Gaza.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan DK PBB tidak boleh tinggal diam, menyaksikan bencana dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.
“Saya mengingatkan bahwa DK memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan, atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang,” ujar Retno dalam High-Level Open Debate DK PBB di New York pada Selasa (24/10).
Dalam pertemuan itu, Retno mempertanyakan tanggung jawab Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan perang di Gaza, termasuk mendorong dibukanya akses terhadap bantuan kemanusiaan.