Berita  

Penyelesaian Damai Sengketa di SMK Prapanca Setelah Mediasi oleh Polrestabes Surabaya

suroboyo.id – Sengketa yang melibatkan mantan Kepala SMK Prapanca 2 Soewandi dan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPW JT), yang berujung pada penyegelan gedung sekolah, telah berhasil diselesaikan secara damai.

Penyelesaian ini terjadi melalui mediasi yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya pada hari Sabtu (2/9).

AKBP Mirzal Maulana, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan damai.

Semua perselisihan telah berhasil diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan, dan tidak ada tuntutan yang diajukan. Dalam waktu dekat, SMK yang terletak di Jalan Nginden Intan Timur I, Sukolilo, Surabaya, yang telah disegel oleh Soewandi sejak tahun 2021, akan dibuka kembali.

“Mediasi ini diselenggarakan atas petunjuk Bapak Kapolrestabes yang sangat memperhatikan nasib para siswa. Alhamdulillah, kedua pihak dengan kepala dingin sepakat untuk bersama-sama membuka gembok pintu SMK Prapanca 2 pada hari Senin (4/9),” ujar AKBP Mirzal.

Atas perdamaian kedua pihak yang sepakat mengakhiri sengketa, puluhan siswa yang sebelumnya mengungsi di salah satu ruang Kampus Stikosa-AWS untuk belajar, bisa kembali duduk di kelas masing-masing pada Rabu (6/9).

”Rabu (6/9) dilaksanakan upacara untuk serah terima sekaligus dimulai kembali proses pembelajaran,” ucap AKBP Mirzal.

Masalah tersebut muncul setelah mantan Kepala SMK Prapanca 2 Soewandi diberhentikan pihak Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPW JT), karena usianya sudah 60 tahun. Soewandi lalu menggembok sekolah sehingga sejak 2021 para siswa tidak bisa belajar di gedung SMA Prapanca 2.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, pada Jumat (25/8) sempat mendatangi SMA Prapanca 2. Namun, kedatangannya tidak memberikan solusi dan sekolah tetap tersegel. Armuji beralasan, gugatan permasalahan itu sudah sampai di pengadilan dan harus mengikuti proses hukum.

Para siswa yang telah berharap segel dapat dibuka dengan datangnya mantan Ketua DPRD Surabaya itu, akhirnya kecewa. Armuji tak bisa bertindak apa-apa dan pergi tanpa mengubah situasi apapun.

Untungnya Polrestabes Surabaya yang mengetahui masalah itu, cepat merespons. Polrestabes mempertemukan kedua pihak untuk berembug secara kekeluargaan demi pendidikan para siswa.

Dihubungi terpisah Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi membenarkan bahwa sengketa SMK Prapanca berakhir damai. Kedua belah pihak sepakat pada Senin (4/9) akan dibuka gembok pagar disaksikan oleh Polrestabes Surabaya. Dikutip Dari Updatebanget.id