suroboyo.id – Pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur yang bertujuan untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat telah dimulai pada Kamis (5/10/2023) dan diharapkan akan selesai dalam waktu setahun, menjelang September 2024.
Proses pembangunan dimulai dengan acara ground breaking yang melibatkan penancapan tiang pancang.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan, “Alhamdulillah, proyek ini dapat dimulai dan diharapkan selesai dalam setahun. Dengan adanya rumah sakit ini, warga Surabaya tidak hanya akan tergantung pada RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSUD Dr. Mohamad Soewandhie saat mencari perawatan medis.
RS Surabaya Timur akan menjadi alternatif lain. Selain itu, saya juga memiliki impian untuk mendirikan rumah sakit di Surabaya Selatan, meskipun hal ini mungkin tidak bisa terwujud dalam masa jabatan tiga tahun saya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa ada rumah sakit di setiap sisi kota.”
Proyek pembangunan rumah sakit ini akan ditekankan pada pelayanan pasien ibu dan anak, dan diperkirakan akan memakan biaya lebih dari Rp400 miliar.
“Satu tahun diselesaikan. Nilai kontrak Rp494 miliar diselesaikan satu tahun, akhir September 2024 untuk diresmikan. Berdiri di atas lahan 1,7 hektar kurang lebih. Ada dua tower masing-masing delapan lantai. Totalnya 257 bed dan 10 ruang OK (kamar operasi),” jelas Yuyus Juarsa Direktur Gedung PT PP (Persero).
Sementara Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya yang bermitra dengan Dinas Kesehatan, minta pemkot memastikan pembangunan berjalan dan tuntas sesuai target.
“Memang di Surabaya timur membutuhkan layanan dasar kesehatan sekelas rumah sakit. Keinginan warga itu akhirnya diproses, dan sekarang dieksekusi Pak Eri Cahyadi,” katanya.
RS yang berdiri di Jalan Rungkut Lor Blok RL V Surabaya tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa mengurai antrean panjang dua rumah sakit milik pemkot yang sudah ada.
“Didirikannya RS Surabaya timur ini merupakan ikhtiar kita dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Surabaya dibidang kesehatan. Semoga rencana pembangunannya bisa selesai tepat waktu, dan segera bisa dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya.
Sembari menunggu RS beroperasi, Nanik Sukristina Kepala Dinas kesehatan Kota Surabaya mempersiapkan magang dokter spesialis di dua rumah sakit yang sudah ada.
Karena prediksinya, RS Surabaya timur itu pada tahap awal butuh sekitar 200 lebih tenaga medis. “Disesuaikan dengan kebtuhan. Kan RS ini fokus ibu dan anak, mungkin khusus arah jantung anak selain yang masalah umum, dasar, kita penuhi tetap,” jelasnya.
Mengenai alasan RS diprioritaskan melayani pasien ibu dan anak, lanjutnya, berkaca pada kasus penyakit yang semakin tinggi termasuk demi mencapai target nol Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB).
“Sesuai kebutuhan analisa, dalam kasus terkait anak meningkat kita fokus terkait AKI dan AKB segera nol. 2022 masih 16 per 100.000 penduduk angkanya,” tandasnya.