Berita  

Misteri Kerangka Manusia Dicor di Blitar, Warga Curiga pada Istri Handono yang Hilang

suroboyo.id – Temuan kerangka manusia yang dicor di dalam sebuah rumah di Blitar telah mengejutkan warga setempat. Rumah yang telah kosong selama dua bulan setelah dijual oleh pemiliknya ternyata menyimpan misteri yang mengarah pada dugaan pembunuhan. Saat ini, warga sedang mencoba menerka-nerka identitas dari kerangka tersebut.

Kecurigaan warga pun mulai mengarah kepada pemilik rumah sebelumnya, Suprio Handono, dan istri Handono yang hilang, Fitriana, selama lebih dari dua tahun. Warga menduga bahwa kerangka tersebut mungkin adalah Fitriana.

Dugaan ini semakin diperkuat oleh kesaksian yang dianggap janggal dari Handono. Saat ditanya mengenai keberadaan istrinya, Handono kerap menyebut bahwa sang istri telah kabur bersama dengan selingkuhannya.

Handono merupakan warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Sunaryo, Ketua RT 7 RW 1 Desa Bacem Kecamatan Ponggok, mengungkapkan bahwa rumah tersebut awalnya ditempati oleh Handono, istri Handono, dan dua anaknya.

Rumah itu merupakan warisan dari orang tuanya. Namun, sekitar dua bulan lalu, Handono menjual rumah itu kepada kakak kandungnya, Domiratul Qusnah.

“Ini dulunya rumah orang tua. Yang tinggal di sini anak ragil (bungsu) namanya Suprio Handono alias Nuhan. Handono tinggal di rumah itu bersama istrinya (Fitriana). Mereka juga punya dua anak masih kecil-kecil,” ujar Sunaryo, Rabu (22/11/2023).

Menurut Sunaryo, rumah itu sempat kosong dua bulan setelah dibeli oleh Domiratul. Sementara Handono diketahui tinggal di warung kopi (warkop) miliknya yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

“Mereka punya warung di Desa Sidorejo, ya dibuka bareng istrinya dulu. Jadi jarang pulang ke rumah ini. Tertutup lah mereka, hampir dua tahun terakhir tidak lihat istrinya (Handono),” jelasnya.

Sunaryo mengatakan, warga sekitar sempat bertanya terkait keberadaan istri Handono. Handono saat itu mengaku istrinya telah kabur bersama dengan selingkuhannya.

Baca Juga :   Gempa Kembali Guncang Melonguane, Sulut: Magnitudo 4,4 Menurut BMKG

“Iya sempat tanya begitu, katanya istrinya minggat dengan selingkuhannya. Setelah itu, yang kita tahu rumahnya sudah dibeli sama kakaknya dan kemudian kosong,” ungkapnya.

Sementara itu, hasil penyelidikan Tim Forensik RS Bhayangkara Kediri mengungkap, kerangka tersebut merupakan sosok perempuan berusia di bawah 25 tahun. Kerangka itu diduga terkubur sejak setahun hingga 1,5 tahun lalu. Hal ini diketahui dari tulang belulang dan bagian jaringan yang masih ditemukan.

Kerangka manusia ini baru ditemukan usai pemilik rumah merenovasinya. Ada kecurigaan soal gundukan tanah yang dicor.

“Sebenarnya, kecurigaan (pekerja terhadap satu kamar yang terkunci di rumah itu) sudah satu minggu ini. Pekerja sempat membuka pintu kamar, melihat ada kejanggalan, ada cor-coran baru, tapi belum berani menggali,” kata Sunaryo.

Sementara itu, polisi telah mengamankan satu orang terkait kasus penemuan kerangka manusia ini. Namun, terduga pelaku kini masih diperiksa secara intensif.

“Untuk pelaku masih kami dalami, sudah ada satu orang kami amankan. Tapi masih kami dalami untuk proses lebih lanjut. Nanti berikutnya akan kami sampaikan,” kata Danang.

Danang menambahkan status orang yang diamankan masih saksi. Ia juga masih enggan membeberkan lebih lanjut karena masih dalam proses pemeriksaan.

“Kami belum bisa sampaikan jelasnya (pelaku). Statusnya masih saksi, kami masih intensif meminta keterangan,” terangnya.

Saat ini, Kata Danang, ada empat saksi yang dimintai keterangan terkait peristiwa itu. Termasuk pemilik rumah yang lama maupun pembeli rumah yang hendak melakukan renovasi. Maupun saksi lain yang mendengar terkait peristiwa tersebut.

“Kemudian untuk dugaan ada luka atau tidak masih menunggu hasil labfor, mudah-mudahan bisa segera keluar. Nanti disampaikan lebih lanjut,” pungkasnya.

Sebelumnya, kerangka wanita ditemukan di dalam rumah warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Wanita itu diduga meninggal secara tidak wajar karena kerangkanya ditemukan di bawah gundukan sedalam sekitar 1,5 meter.