Mendiang Mantan Ibu Negara AS Rosalynn Carter: Perjalanan Terakhir Seorang Pejuang Kesehatan Mental

suroboyo.id – Mantan Ibu Negara AS, Rosalynn Carter, telah berpulang pada Minggu, 19 November 2023, meninggalkan kita pada usia 96 tahun di rumahnya di Georgia, AS.

Kabar kepergiannya diumumkan oleh Carter Center, organisasi nirlaba yang didirikannya bersama suaminya, mantan Presiden AS Jimmy Carter.

Rosalynn Carter dikenal sebagai pejuang dalam bidang kesehatan mental, pengasuhan, dan hak-hak perempuan. Pernyataan resmi dari Carter Center menyatakan, “Mantan Ibu Negara Rosalynn Carter, seorang pejuang kesehatan mental, pengasuhan, dan hak-hak perempuan, meninggal dunia pada Minggu, 19 November, pukul 14.10 di rumahnya di Plains, Georgia, pada usia 96 tahun, didampingi keluarga di sisinya.”

Awal tahun ini, keluarga Carter mengumumkan bahwa Rosalynn mengidap demensia. Pada Jumat, 17 November 2023, dia mulai menerima perawatan berstandar rumah sakit di kediamannya, sementara suaminya juga menjalani perawatan serupa di Plains, Georgia.

Dilansir dari laman WHO, Selasa (21/11/2023) demensia merupakan sebutan untuk beberapa penyakit yang mempengaruhi daya ingat, berpikir, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyakit ini semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Penyakit ini terutama menyerang orang lanjut usia, namun tidak semua orang akan mengalaminya seiring bertambahnya usia.

Demensia adalah suatu sindrom yang dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit yang seiring waktu menghancurkan sel-sel saraf dan merusak otak. Biasanya juga menyebabkan penurunan fungsi kognitif (yaitu kemampuan memproses pikiran), melebihi apa yang diharapkan dari konsekuensi biologis yang biasa dan penuaan.

Meskipun kesadaran tidak terpengaruh, gangguan fungsi kognitif biasanya disertai, dan kadang-kadang didahului, oleh perubahan suasana hati, kendali emosi, perilaku, atau motivasi.

Demensia mempunyai dampak fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, tidak hanya bagi penderita demensia, namun juga bagi orang yang merawatnya, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Seringkali terdapat kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang demensia, yang mengakibatkan stigmatisasi dan hambatan dalam diagnosis dan perawatan.

Hal-hal yang meningkatkan risiko terkena demensia antara lain:

1. Usia (lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih)

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

3. Gula darah tinggi (diabetes)

4. Kelebihan berat badan atau obesitas

5. Merokok

6. Minum terlalu banyak alkohol

7. Menjadi tidak aktif secara fisik

8. Menjadi terisolasi secara sosial

9. Depresi.

Penyebab umum demensia

Demensia disebabkan oleh berbagai penyakit atau cedera yang secara langsung dan tidak langsung merusak otak. Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dan berkontribusi pada 60-70 persen kasus.

Bentuk lainnya termasuk demensia vaskular, demensia dengan badan Lewy (penimbunan protein yang tidak normal di dalam sel saraf), dan sekelompok penyakit yang berkontribusi terhadap demensia frontotemporal (degenerasi lobus frontal otak).

Demensia juga dapat berkembang setelah stroke atau dalam konteks infeksi tertentu seperti HIV, akibat penggunaan alkohol yang berbahaya, cedera fisik berulang pada otak (dikenal sebagai ensefalopati traumatis kronis) atau kekurangan nutrisi.