suroboyo.id – Dua orang korban luka berat akibat kecelakaan antara minibus dan kereta api di Lumajang telah dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Arif Sunandar, Sub Koordinator Kedaruratan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, menyampaikan bahwa per informasi terbaru pada pukul 18.00 WIB kemarin, Senin (20/11/2023), dua korban yang sebelumnya dirawat di RSUD dr. Haryoto Lumajang kini telah dirujuk ke Surabaya.
Kedua korban tersebut adalah Warsito (60 tahun) warga Banyu Urip Wetan dan A (7 tahun) warga Simomulyo Baru Sukomanunggal.
“(Warsito) kondisinya tidak sadar, sedangkan (A) sudah mulai sadar,” ujar Arif dalam keterangan mengenai data resmi korban kecelakaan minibus pada Selasa (21/11/2023).
Sementara satu korban luka bernama Ardhika (57 tahun) tidak ikut dirujuk, dan dilakukan tindakan operasi di RSUD dr. Hariyoto Lumajang. “Kondisi terakhir tidak sadar,” ujar Arif meneruskan keterangan resminya.
Begitu juga Bayu Trinanto (58 tahun) warga Kembang Kuning Kulon, anggota rombongan reuni SMA sekaligus sopir minibus saat kecelakaan, tetap dirawat di RSUD dr. Hariyoto Lumajang.
“Yang driver dalam pengawasan Polres Lumajang di RS Bhayangkara Lumajang,” jelasnya.
Sementara Novi Tri Hartatiningsih Lurah Pakis Surabaya menyebut, informasi dari pihak keluarga, Bayu mengalami luka tidak terlalu parah. “Kemarin info dari istrinya kondisi baik, tidak begitu parah,“ katanya dikonfirmasi terpisah.
Sekedar diletahui, minibus itu mengangkut 15 orang termasuk sopir. Semuanya rombongan reuni SMA asal Surabaya dengan tujuan Banyuwangi.
Kecelakaan terjadi saat kepulangan rombongan. Minibus menabrak rangkaian Kereta Api Probowangi relasi Ketapang-Stasiun Surabaya Gubeng Minggu (19/11/2023) pukul 19.53 WIB di perlintasan tanpa palang pintu Klakah Lumajang.
Akibatnya, 11 orang meninggal dunia, empat korban luka berat.