Berita  

Cak Imin Mengakui Belum Melaporkan Kepada Jokowi Mengenai Pendampingan Anies

suroboyo.id – Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa hingga saat ini ia belum sempat berdiskusi atau memberi laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai keputusan PKB untuk berkoalisi dengan Partai NasDem dan mendukung Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.

PKB saat ini masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan yang ada, sementara Anies dan Partai NasDem telah mengumumkan niat mereka untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024 dengan membawa pesan perubahan.

Dalam wawancara dengan jurnalis CNN Indonesia TV, Rivana Pratiwi, Cak Imin menjelaskan, “Dalam waktu yang singkat, yaitu dua hari terakhir, saya memang belum memiliki kesempatan untuk berbicara langsung dengan Presiden Jokowi mengenai hal ini.”

Namun, ia menambahkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di sekitar Jokowi untuk membicarakan keputusan PKB dalam hal ini.

“Tapi melalui tokoh-tokoh yang dampingi beliau terus komunikasi, supaya tidak terjadi kesalahpahaman,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Partai Gerindra soal keputusan meninggalkan koalisi.

Selain itu, Cak Imin mengaku pernah berkomunikasi dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto soal kemungkinan PKB keluar dari koalisi.

PKB sebelumnya berada satu koalisi dengan Gerindra, Golkar dan PAN yang mengusung Prabowo Subianto.

“Saya sudah komunikasi teman-teman Gerindra, sama Pak Airlangga waktu ulang tahun PAN sempat ngobrol singkat, saya bilang Koalisi Pak Prabowo sudah cukup untuk bisa satu tiket, memungkinkan tanpa PKB pun bisa jalan,” katanya.

“PAN belum saya (komunikasi),” imbuh Cak Imin.

Anies dan Cak Imin resmi dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu.

Acara deklarasi hanya dihadiri pengurus NasDem dan PKB. Sementara Presiden PKS Ahmad Syaikhu tak bisa hadir dalam acara deklarasi tersebut.

Sedangkan Demokrat telah menarik dukungan dari Anies di Pilpres. Partai besutan SBY itu merasa dikhianati oleh Anies dan NasDem yang memilih Cak Imin menjadi cawapres.