suroboyo.id – Kemarahan dan kekecewaan Unai Emery jelas terpancar saat Aston Villa mengalami kekalahan di kandang Legia Warsawa, Polandia, dalam debut mereka di Liga Konferensi Eropa.
Dalam pertandingan ini, Aston Villa harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 3-2, di mana mereka tertinggal sebanyak tiga kali dalam momen yang berbeda. Emery terlihat sangat frustrasi dan tidak senang selama seluruh jalannya pertandingan.
Unai Emery, yang telah meraih gelar Liga Europa sebanyak empat kali selama karirnya, dalam rekaman video terlihat berteriak, meneriaki pemainnya, dan menunjukkan ekspresi kemarahannya secara luar biasa dari tempat duduk pelatih.
Menanggapi klip tersebut, salah satu penggemar seperti dikutip dari Team Talk menulis: “Saya yakin ini adalah reaksi setiap penggemar Villa saat ini, agar adil.”
Yang lain berkata: “Belum pernah melihat Emery begitu marah di bangku cadangan.”
Pendukung ketiga menulis: “Emery tampak seperti sedang marah,” dan yang lain menambahkan: “Satu tahun di Villa dan inilah yang telah kami lakukan padanya.”
Berbicara setelah pertandingan, Emery membahas rasa frustrasinya dengan mengatakan: “Kami tahu sebelum pertandingan tentang atmosfer di sini, bagaimana mereka mempersiapkan pertandingan dengan dukungan penuh di stadion.”
Ia menegaskan, mereka sudah menganalisis 27 pertandingan lawan dan mengetahui bagaimana keadaannya di kandang mereka.
“Mereka hanya kalah satu kali, menang 21 atau 22. Itu konsekuensi dari pertandingan yang kami tonton. Sulit, tangguh dan mereka sangat bersemangat. Mereka bermain dengan performa terbaiknya. Kami mengalami beberapa momen baik dan beberapa momen yang sangat buruk,” jelasnya.
“Di momen terburuk kami, mereka mencetak gol. Kami bereaksi dengan baik di babak pertama, mencetak dua gol. Babak kedua kami memulai dengan cara yang sama di babak pertama, kami memulai dengan baik, tetapi dalam satu klik, kami kebobolan peluang lain dan mereka mencetak gol.
“Dalam lima menit terakhir kami memiliki tiga peluang untuk mencetak gol, tapi secara keseluruhan menganalisis pertandingan, dan tentu saja saya ingin melihat bagaimana kami bisa mengaturnya ketika kami memainkan pertandingan seperti di Eropa. Di Eropa, pengalaman saya adalah pertandingan seperti itu, sulit, mereka banyak menekan.
“Hari ini, semua yang terjadi di pertandingan sudah saya jalani sebelumnya. Kami masih mempunyai kemungkinan untuk bereaksi lagi karena kami akan memainkan lima pertandingan lagi dan tentu saja, ini bukan hasil yang bagus tapi kami harus belajar dan memahami bagaimana kami akan menghadapi lawan ini,” tandasnya.