Samsung Geber Inovasi AI Dapur di CES 2026, Jadwal Galaxy S26 Ultra Mundur ke Februari

Samsung Electronics bersiap mencuri perhatian di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2026 dengan memperkenalkan jajaran peralatan dapur teranyar yang kini semakin cerdas. Perusahaan raksasa teknologi asal Korea Selatan ini mengumumkan akan memamerkan lini Bespoke AI Refrigerator, microwave OTR (over-the-range), dan kompor tanam model slide-in yang telah diperbarui. Fokus utama dari peluncuran ini bukan sekadar penyegaran desain, melainkan integrasi teknologi AI Vision yang jauh lebih canggih berkat kolaborasi strategis dengan Google Gemini dan Google Cloud. Inovasi ini digadang-gadang akan menyederhanakan rutinitas harian sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna di dapur ke level yang lebih futuristik.

Sorotan utama tertuju pada Bespoke AI Refrigerator Family Hub baru yang untuk pertama kalinya dibekali kemampuan Google Gemini. Jika sebelumnya kulkas pintar ini memiliki keterbatasan dalam mengenali jenis makanan—hanya mampu mendeteksi sekitar 37 jenis bahan segar dan 50 makanan olahan terdaftar—versi terbaru ini mendobrak batasan tersebut. Sistem kini dirancang untuk mengenali berbagai jenis makanan olahan tanpa perlu registrasi terpisah, bahkan secara otomatis mencatat nama produk untuk kenyamanan pengguna. Samsung juga meningkatkan fleksibilitas sistem agar mampu mendeteksi item yang diberi label oleh pengguna, termasuk makanan sisa yang disimpan dalam wadah pribadi. Jeong Seung Moon, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Tim R&D untuk Bisnis Peralatan Digital Samsung, menegaskan bahwa kolaborasi dengan Google Cloud ini adalah upaya perusahaan untuk memimpin inovasi pasar dan memberikan pengalaman konsumen yang lebih personal dan presisi.

Penundaan Jadwal Peluncuran Galaxy S26 Ultra

Sementara inovasi dapur siap dipamerkan pada bulan Januari, kabar berbeda datang dari divisi mobile. Para penggemar yang menantikan kehadiran Galaxy S26 Ultra tampaknya harus bersabar sedikit lebih lama. Berdasarkan laporan dari kantor berita Yonhap dan bocoran dari pengamat industri terkemuka, IceUniverse, Samsung tidak akan meluncurkan jajaran ponsel flagship ini pada pertengahan Januari seperti yang sempat diprediksi sebelumnya. Acara Galaxy Unpacked kini dijadwalkan berlangsung di San Francisco pada bulan Februari, dengan ketersediaan barang di pasar ritel diprediksi baru dimulai pada bulan Maret. IceUniverse, yang memiliki rekam jejak akurat terkait perangkat Samsung, menyebut bahwa masa penantian panjang ini resmi dimulai seiring bergesernya strategi peluncuran perusahaan.

Perubahan jadwal ini disinyalir berkaitan dengan perombakan strategi lini produk yang cukup signifikan. Awalnya, komunitas teknologi mengantisipasi kehadiran model Galaxy S26 Edge yang tipis dan Galaxy S26 Pro sebagai model entry-level yang lebih bertenaga. Namun, performa penjualan Galaxy S25 Edge yang dilaporkan kurang memuaskan memaksa Samsung memutar otak. Rencana untuk model “Pro” pun tampaknya dibatalkan karena kekhawatiran akan kenaikan harga yang justru membuat pesaing utamanya, iPhone 17, terlihat lebih menarik bagi konsumen. Sebagai gantinya, Samsung dikabarkan kembali ke formasi klasik dengan menghadirkan Galaxy S26 standar, Galaxy S26+, dan varian tertinggi Galaxy S26 Ultra. Langkah ini diambil untuk menjaga daya saing harga tanpa mengorbankan spesifikasi krusial di tengah kompetisi pasar yang ketat.

Menetapkan Standar Baru Sebelum MWC

Meskipun peluncuran ponsel mengalami kemunduran, Samsung tetap memiliki ambisi besar untuk mendominasi narasi teknologi di tahun 2026. Galaxy S26 Ultra diprediksi akan menjadi tolok ukur performa dengan penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 3. Seperti tahun-tahun sebelumnya, besar kemungkinan Samsung akan mendapatkan versi chipset yang telah ditingkatkan secara eksklusif, menjadikannya standar tertinggi bagi ponsel Android tahun depan.

Lebih dari sekadar perangkat keras, penundaan hingga Februari ini memberikan Samsung momentum krusial sebelum perhelatan Mobile World Congress (MWC). Dengan basis pengguna Galaxy S yang sangat besar, Samsung berupaya membentuk arah tren kecerdasan buatan (AI) di ranah mobile melalui Galaxy AI. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menanamkan pengaruhnya dan “menyetir” industri ke jalur yang sama dengan visi mereka, bahkan sebelum para delegasi, pabrikan lain, dan jurnalis berkumpul di ajang pameran teknologi terbesar dunia tersebut.