suroboyo.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil menyelesaikan pembangunan mesin pemecah material, Crusher 603, di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target yang ditetapkan.
Kesuksesan dalam pembangunan mesin baru ini merupakan tonggak penting dalam upaya Freeport Indonesia untuk meningkatkan produktivitas tambang mereka.
Mesin Crusher 603 ini dirancang khusus untuk mengatasi kendala lumpur basah (wet muck) yang sering menghambat proses penambangan di area tambang bawah tanah.
Pembangunan Crusher 603 berhasil diselesaikan dalam waktu 14 bulan, tiga bulan lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Ketika sudah beroperasi, mesin Crusher 603 akan memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi dan produksi di tambang Grasberg Block Cave.
Mesin ini memiliki kapasitas untuk menghancurkan sekitar 60.000 ton bijih per hari, sebanding dengan model sebelumnya, Crusher 601 dan 602. Namun, yang membuatnya berbeda adalah kemampuannya untuk menangani lumpur basah.
Carl Tauran, Kepala Teknik Tambang Freeport Indonesia, menjelaskan bahwa produksi di tambang Grasberg Block Cave saat ini mencapai rata-rata 120.000 ton per hari.
Dengan mulai beroperasinya Crusher 603, tambang bawah tanah ini memasuki tahap puncak produksi, yang akan meningkatkan efisiensi dan kontribusi signifikan terhadap hasil tambang.
“Dengan beroperasinya Crusher 603, Grasberg Block Cave dapat memiliki kapasitas rata-rata produksi sebesar 150.000 ton per hari, dan berpotensi mencapai kapasitas puncak sebesar 180.000 ton per hari,” kata Carl Tauran dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10/2023).
Carl Tauran mengapresiasi dedikasi serta kerja keras seluruh tim Freeport Indonesia yang terlibat, di mana sebagian besar merupakan putra dan putri Indonesia, sehingga Crusher 603 ini dapat selesai dibangun tiga bulan lebih cepat dari target awal.
Keberhasilan penyelesaian proyek ini menunjukkan kemampuan dan keahlian tenaga kerja nasional di bidang pertambangan bawah tanah.
Berbeda dengan pendahulunya, Crusher 603 memungkinkan pembuangan lumpur basah secara langsung ke dalam mesin tanpa harus menyimpan material yang dapat menyebabkan banjir lumpur.
Keberhasilan desain dan konstruksi Crusher 603 ini menunjukkan komitmen Frerport Indonesia terhadap kemampuan beradaptasi dan inovasi untuk mengatasi hambatan dan memastikan operasi yang efisien.
Executive Vice President of Operations Freeport Indonesia George Banini menjelaskan,Pembangunan Crusher 603 melibatkan penggunaan lebih banyak material baja dibandingkan dengan dua crusher sebelumnya, yang menjadikan proyek ini lebih kompleks.
Penyelesaian crusher ini merupakan langkah besar menuju pencapaian tujuan proyek dan mengkonsolidasikan posisi PTFI sebagai pemimpin dalam industri,” kata dia.
Proyek ini sangat memperhatikan keselamatan dan telah diselesaikan tanpa cedera kecelakaan besar, dengan hanya satu insiden First Aid (FA) yang dilaporkan dalam 410.000 jam kerja yang dedikasikan untuk proyek ini.
“Rekam jejak keselamatan yang luar biasa ini merupakan bukti perencanaan yang cermat dan kepatuhan ketat oleh tim PTFI terhadap protokol keselamatan selama proses konstruksi,” ungkap VP Central Services PTFI Akhmad Ulya Hidayat.
Selain Crusher 603, keseriusan tim PTFI dalam memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri pertambangan juga tercermin dalam proyek pembuatan pabrik pengolahan bijih semi-autogenous atau SAG 3 yang dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun ini.