suroboyo.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadiri acara penyerahan Ijazah Kubro dan pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa untuk masa khidmat 2023-2028. Acara prestisius ini akan dilaksanakan di Lapangan Jala Krida, Bumimoro, Surabaya.
Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M. Nabil Haroen, yang akrab disapa Gus Nabil, menjelaskan bahwa peristiwa penyerahan Ijazah Kubro dan pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa, yang dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu, 22 Oktober 2023, juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Santri di Surabaya.
Gus Nabil mengungkapkan, “Agenda tersebut pastinya akan dihadiri oleh Bapak Presiden, Rais Am PBNU, dan Panglima TNI yang telah kami undang untuk hadir dalam acara tersebut.”
Diperkirakan akan ada sekitar 25 ribu peserta yang turut memeriahkan acara Ijazah Kubro tersebut. Selain itu, acara ini juga akan menampilkan berbagai penampilan menarik, seperti koreografi pencak silat oleh 99 pendekar, 101 pengiring orkestra NU Light, dan juga paduan suara yang memukau.
Selain itu, ada 80 orang dari beragam profesi yang akan dikukuhkan sebagai Pengurus Pusat Pagar Nusa masa khidmat 2023-2028. Di antaranya PNS, Polri, TNI, pengusaha, pedagang, dan sebagainya.
Ia berharap setelah pengukuhan tersebut para pengurus Pagar Nusa bisa segera menjalankan program kerja sesuai hasil kongres organisasi beberapa waktu lalu.
“Melaksanakan hasil rancangan gerak langkah Pagar Nusa 2023-2028 yang sudah disusun melalui FGD oleh pakar dan sesepuh,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Ijazah Kubro dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito mengatakan sebanyak 450 pasukan inti Pagar Nusa dikerahkan. Tentunya untuk membantu jajaran TNI-Polri menjalankan skema pengamanan di lokasi dan rute menuju Jala Krida.
Pagar Nusa juga menggandeng 16 perguruan silat. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) untuk memastikan kelancaran acara tersebut.
Ganip juga mengingatkan kepada seluruh pendekar anggota Pagar Nusa agar tidak membawa kendaraan pribadi tetapi satu komando berangkat rombongan naik angkutan yang telah disiapkan.
“Itu perintah Gus Ketua Umum peserta tidak diizinkan menggunakan motor untuk mencegah kecelakaan, juga potensi masalah di perjalanan. Kami koordinasi dengan Pelindo untuk bus-bus diarahkan ke sana. Kami juga sudah membagi lokasi parkir VVIP atau rombongan presiden, VIP, dan peserta,” ujarnya.