suroboyo.id – Kejadian yang menghebohkan terjadi di Kota Bogor, di mana 14 siswi SD Negeri diduga menjadi korban pelecehan oleh seorang guru yang bekerja di sekolah tersebut. Saat ini, para orangtua dari belasan korban telah melaporkan pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pelecehan ini kepada Polresta Bogor Kota.
Dugaan pelecehan ini dilaporkan terjadi di SDN Pengadilan 2 Bogor, yang mana salah seorang wali kelas di sekolah tersebut diduga terlibat dalam tindakan tersebut. Kepala SDN Pengadilan 2, Ida Widiawati, mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali terungkap ketika salah satu siswi berani berbicara kepada orangtuanya.
Ida menyatakan, “Jika tidak ada satu anak yang berani bicara, mungkin kasus ini akan terus tersembunyi. Saat ini, kami telah mendengar laporan dari 14 anak korban. Laporan ini pertama kali datang dari seorang anak kepada orangtuanya, dan kemudian orangtua melaporkannya ke sekolah.”
Menghadapi laporan ini, Ida segera mengambil tindakan dengan mengirim surat dan menghubungi Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Perlu dicatat bahwa guru yang diduga terlibat dalam pelecehan ini saat ini memiliki status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ida mengatakan, Disdik kemudian membuat surat edaran untuk menenangkan orangtua. Agar orangtua tidak gelisah dan takut. “Gurunya itu dulunya honorer tapi sudh diangkat jadi PPPK, guru kelas. (Terduga pelaku) dirumahkan dulu, saya nggak bisa berhentiin bukan wewenang saya,” kata Ida.
Lebih lanjut, Ida mengatakan, para siswi yang menjadi korban akan diberi motivasi dari UPT Perlindungan Anak. Sehingga para siswi tersebut bisa kembali belajar dengan kondisi lebih tenang.
“Ini kan kejadiannya bukan di semua kelas, hanya satu kelas. Jadi supaya kelas yang lain tidak seperti bola liar. Kami minta ya dari UPT perlindungan anak supaya nanti anak-anak nanti dikumpulkan diberi motivasi,” ujarnya.
Terpisah, Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dari orangtua korban. Saat ini, ia tengah menindaklanjut dan menyelidiki kasus tersebut.
“Laporan sudah kami terima. Sedang kami tindak lanjut,” kata Rizka.