DPP Orshid Mengaku Tidak Tau Soal Pemasangan Benner Toko Milik Gerombolan

orshid
Benner yang terpasang di lingkup Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.

JOMBANG, Suroboyo.id — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Desa Losari Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang mengaku tidak mengetahui yang membuat benner bertuliskan Toko Milik Gerombolan yang terpasang di lingkup Pondok Pesantren.

Dalam benner tersebut terpasang ada tujuh toko serta nama pemilik toko dan lokasi toko dengan tulisan “Toko Milik Gerombolan”. Benner tersebut sempat beredar luas di Grup – Grup WhatsApp.

Pada kesempatan Press Conference yang diselenggarakan DPP Orshid di rumah makan Yusro Desa Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, pengurus Orshid mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat dan yang memasang benner tersebut.

“Kita juga tidak tahu, tapi warga yang jauh – jauh itu bersyukur, karena sebelumnya tidak mengetahui,” terang Edi Setiawan selaku Organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Allah Shiddiqiyyah, Kamis (20/01/22).

Dalam penjelasanya, masih Edi, orang – orang pemilik toko tersebut merupakan kelompok pembantu dalam penghasutan dan penggembosan terhadap santri dalam kegiatan keagamaan dan sosial.

“Jadi gini, ketika dari istri kedua itu melakukan aksi-aksi dengan gerombolan itu banyak yang terpengaruh. Yang pastinya adalah pelaksanaan program – program sosial keagamaan, sosial kemanusiaan oleh pak Kyai, itu akhirnya banyak yang digembosi, dan itu orang – orang yang membantu pekerjaan penggembosan itu,” jelas Edi.

Menurutnya, tindakan pembuatan benner tersebut tidak seberapa. Bahkan dikarenakan emosional santri orang – oreng tersebut hampir diusir dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.

“Itu kalok menuruti emosinya murid itu akan di usir beberapa kali. Karena dampak kerusakan yang di timbulkan di Shiddiqiyah parah, ya untuk warga kita ya jangan beli disitu,” pungkasnya.

Diketahui acara yang dihadiri pengurus DPP Orshid diantaranya Ummul Khoironi Sekjen Orshid dan Edi Setiawan dari organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Allah shiddiqiyyah menepis semua tuduhan yang sedang menerpa MSA, dimana kasus tersebut merupakan Fitnah dan Rekayasa untuk Mengkriminalisasi Pesantren Shiddiqiyah. (pras)