suroboyo.id – Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, yaitu Mahfud MD, telah menjelaskan mengapa ia tidak memilih untuk bergabung dengan Anies Baswedan atau Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Mahfud MD menjelaskan bahwa ada pertimbangan terkait dengan citra politik dan penggunaan identitas yang membuatnya menolak tawaran dari pihak Anies. Menurutnya, citra ini masih relevan hingga saat ini.
“Keputusan ini berkaitan dengan citra politik, bukan soal benar atau salah. Contohnya, saat saya diminta untuk bergabung dengan Anies, saya menolak. Mungkin hal ini terkait dengan fakta bahwa citra politik identitas masih memiliki pengaruh yang signifikan, sehingga saya merasa sulit untuk menjelaskannya,” ujar Mahfud dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkan di kanal YouTube Mata Najwa pada Kamis (19/10).
“Meskipun mungkin tidak sepenuhnya benar, namun itulah citra yang masih melekat di mata publik,” tambahnya.
Sementara Prabowo, menurutnya sudah terlalu senior. Selain itu, Mahfud berpandangan tim di belakang Prabowo tidak berorientasi terhadap orang seperti dirinya.
“Meskipun saya tidak pernah bilang iya dan bilang tidak ke Pak Prabowo, tapi rasanya kalau saya lihat dari tim suksesnya, orientasinya bukan ke orang seperti saya,” katanya.
Mahfud pun mengaku memiliki kecocokan dengan Ganjar lantaran tidak memiliki benturan emosional dan psikologis.
Keduanya belakangan juga telah mendaftar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden ke KPU.
“Saya berpikir, saya dengan Pak Ganjar itu cocok-cocok saja ya. Artinya gini, misalnya Pak Ganjar jadi presiden, ada satu masalah, saya kerjakan, pasti dia tidak akan komplain. Seumpama Pak Ganjar mengerjakan sesuatu, dia minta bantu, minta dukung, pasti tidak ada masalah,” katanya.
